Kali ini www.daniarta.com menyediakan contoh teks anekdot lucu dalam bentuk percakapan antara dua orang. Pada dasaranya dalam pembuatan anekdot ini dalam percakapan sebisa mungkin menemukan dialog yang kiranya tepat kemudian dibuat sebuah lelucon dengan nada sindiridan yang halus kepada siapa saja, bisa kepada sekolah, guru, atau teman kalian.
Persahabatan selalu menjadi tema menarik untuk sebuah karya sastra. Entah itu novel, puisi bahkan drama kerap kali menggunakan persahabatan sebagai tema.
Didalam drama tentang persahabatan, penyampaian pesan atau maksud harus dipaparkan secara jelas didalam. Tujuannya agar penonton bisa menerima dan mengerti apa maksud dari drama tersebut. Baca juga:, Berikut ini adalah sebuah contoh naskah drama persahabatan yang diperankan oleh 6 orang. Drama ini mengisahkan tentang seorang gadis yang sedang kerepotan membantu pernikahan kakaknya, kemudian teman-teman dari gadis itu berinisiatif untuk menolongnya. Mari kita mulai dari, skenario drama terlebih dahulu.
Skenario Drama 1. Tema: Indahnya Persahabatan 2. Ritme Cerita Drama: a) Eksposisi Tari Mega Joni Heru Liana Danang b) Permasalahan Tari tidak bisa mengerjakan semua tugas yang diberikan kakaknya, Liana.
C) Komplikasi Danang mementingkan mencoba game baru dan membatalkan bantuannya kepada Tari. D) Catatan 1 Heru memergoki Danang sedang asyik bermain game di Mall. E) Catatan 2 Mega dan Heru mengingatkan Danang agar menepati janjinya kepada Tari dan membantu teman yang membutuhkan pertolongan.
F) Kesimpulan Danang pergi ke rumah Tari untuk meminta maaf dan segera membatunya. Prontagonis (baik): Heru dan Mega b. Antagonis (jahat): Danang c. Tritagonis: Joni dan Tari d.
Figuran: Liana 4. Tempat: Rumah Tari dan Mall b. Waktu: Siang Hari c. Sosial:Danang membaca review mengenai game baru di rumahnya dan ingin segera mencoba game tersebut. Naskah Drama Seisi Rumah Tari nampak sibuk. Seminggu lagi Liana, kakak Tari akan menikah.
Tari sedang libur sekolah, ia sedang bersantai di sofa saat Liana menghampirinya. Liana: Tari, kamu libur ya? Tari: Iya, kak. Liana: Tolongin kakak bisa, dong? Tari: Tolongin apa, kak?
Liana: Kebetulan kurir yang biasa nolongin kakak lagi sakit. Kamu bisa nggak bantuin ambil souvernir di mall, anterin sisa pembayaran catering di Gading Resto, ambilkan baju untuk pagar ayu di Budhe Ayu dan cek kesiapan gedung pernikahan kakak? Banyak banget, kak. Itu harus selesai dalam sehari? Liana: Iya nih, Tar.
Tolongin kakak ya, please? Tari: Ya udah deh. Tari sedang berpikir keras bagaimana ia dapat melakukan tugas yang diberikan kakaknya, sementara jarak dari keempat tersebut saling berjauhan. Bersamaan dengan itu, Mega dan Heru datang ke rumah Tari. Mega: Tar, kita ke toko buku, yuk! Kata Heru lagi ada diskon besar-besaran, loh! Heru: Iya, Tar.
Kemarin kamu kan mau cari novel terbarunya Alberthiene Endah, kan? Tari: Wah, teman-teman, kayaknya aku nggak bisa ikut kalian deh. Aku harus bantuin Kak Lianan untuk mempersiapkan pernikahannya. Nih, aku harus ke semua tempat ini. Tari menunjukkan selembar kertas yang bertuliskan daftar permintaan tolong kakaknya. Mega: Tar, kamu yakin bisa ke semua tempat ini?
Semuanya kan saling berjauhan. Apa perlu kita bantu? Heru: Bener tuh si Mega! Gimana kalo kita bantuin kamu? Aku telepon Danang dan Joni deh biar mereka juga bantuin kita. Heru menelepon Danang terlebih dahulu.
Heru: Halo, Dan. Kamu bisa bantuin Tari nggak? Dia lagi bantuin persiapan nikahan kakaknya. Nah, kamu bisa kan tolong ambilkan souvernir di Mall. Dekat rumahmu kan? Danang: Oke, bisa aja.
Bentar lagi, ya. Ini masih repot. Disisi lain, Danang sedang asyik membaca berita tentang tempat permainan baru di mall dekat rumahnya. Ia ingin segera mencoba game tersebut. Danang: Kalo bantuin Tari berarti aku nggak bisa coba game baru. Tapi udah terlanjur bilang oke.
Ah, bohongin aja lah! Danang mengirim pesan kepada Heru bahwa ia harus membantu ibunya dan tidak bisa membantu Tari. Heru: Danang SMS, nih. Dia bilang mendadak harus bantu ibunya. Jadi kita bagi tugas berempat aja sama Joni.
Aku sama Mega ke mall ambil souvernir, Joni ambil baju pagar ayu ke Budhe Ayu dan Tari ke Gading Resto dan cek kesiapan gedung, ya? Tari: Wah, terima kasih teman-teman.
Tanpa kalian aku pasti nggak bisa melakukan ini semua. Mega: Sama-sama, Tar. Kita sebagai teman harus saling membantu dong! Persahabatan kita kan sudah terjalin sejak sepuluh tahun lalu.
Heru dan Mega pergi ke mall untuk mengambil souvernir. Sesampainya di mall. Mega: Her, coba kamu lihat anak yang pakai baju biru itu? Kok mirip Danang, ya?
Heru melihat kearah yang yang ditunjuk Mega. Seorang anak berbaju biru tampak asyik memainkan game di salah satu area permainan. Heru: Loh, itu kan memang Danang. Yuk, kita samperin, Meg! Mega dan Heru berjalan kearah Danang dan menepuk bahunya.
Heru: Hayo, katanya bantuin ibu? Kok malah mainan disini? Mega: Iya parah kamu, Nang.
Bisa main disini tapi bantuin Tari nggak mau. Dia kan sahabat kamu juga.
Danang memasang wajah kikuk dan menunduk bersalah. Danang: Maaf deh, aku khilaf.
Aku benar-benar ingin mencoba game ini, tetapi aku sudah terlanjur janji untuk membantu Tari. Akhirnya aku terpaksa bohong.
Mega: Kamu nggak tau betapa kerepotannya Tari, Nang. Danang: Maaf.
Heru: Sudah, Nang. Jangan meminta maaf pada kami, tapi minta maaflah pada Tari. Mungkin dia sekarang masih di rumah, karena ketika hendak pergi, saudaranya dari luar kota datang dan ia harus menemuinya.
Danang: Aku ke rumah Tari sekarang, deh! Mega: Eh, tunggu dulu! Bantuin kita bawa souvernir!
Terus kita sama-sama ke rumah Tari. Setelah selesai mengambil souvernir di mall. Danang, Heru dan Mega kembali ke rumah Tari dan Joni sudah berada disana. Tari: Loh, Danang? Katanya kamu bantu ibumu? Joni: Lah iya, Nang?
Heru: Alibinya dia aja, Tar. Aslinya asyik main game (Heru dan Mega tertawa) Danang: Maaf ya, Tari. Tadi aku bohong sama kalian. Aku lebih mementingkan game dari pada bantu sahabatku sendiri. Tari: Udah nggak apa-apa, Nang. Danang: Ada yang bisa aku bantu, Tar?
Tari: Ada, dong! Cek kelengkapan gedung, bisa?
Danang: Bisa kok! Buat Tari apa sih yang nggak?! Danang, Heru, Joni dan Mega tertawa. Pada diatas menceritakan tentang arti persahabatan dimana kita harus membantu sahabat yang membutuhkan bantuan.
Dalam contoh naskah drama persahabatan diatas juga menggambar sifat manusia yang lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dibanding orang lain. Padahal, didalam persahabatan dibutuhkan rasa solidaritas untuk mempertahankan keutuhannya. Terlebih bila sudah berjanji, hendaknya ditepati.
Contoh skrip drama yang dimainkan oleh 6 orang. Drama kali ini mengisahkan sebuah kejadian dimana seorang pelajar menemukan sebuah barang dimana isinya berupa sejumlah uang. Langsung saja, berikut alur skenario drama tersebut. Contoh Naskah Drama Untuk 6 Orang Pemain Skenario Drama Tema Drama: Nilai Kejujuran Ritma Cerita Drama: I) Exposisi.
Jony. Johan.
Lukman. Wati. Nia. Rony II) Permasalahan Jony secara tidak sengaja menjumpai sebuah dompet yang terjatuh dihalaman sekolah III) Komplikasi Johan mencoba merayu Jony supaya tidak mengembalikan dompet yang ditemukannya kepada pemiliknya.
IV) Catatan I Jony dan Johan kepergok oleh Lukman sedang berbagi duit yang bukan hak mereka V) Catatan II Lukman mencoba menyadarkan Jony dan Johan supaya tidak mengambil hak orang lain dan lekas mengembaklikan barang (dompet) yang ditemukannya. VI) Kesimpulan Jony dan Johan lantas pergi untuk mengembalikan dompet tersebut kepada sepemilik 3. Protagonis (baik): Jony b. Antagonis (jahat): Johan c. Tritagonis: Lukman d. Figuran: Rony Wati Nia 4. Tempat Dihalaman sekolah b.
Waktu/kejadian siang hari c. Sosial Johan merasa seperti hendak buang air kecil, lalu dia buang air tidak pada tempatnya, dibawah sebuah pohon dihalaman sekolah. Naskah Drama Sejumlah siwa keluar dari ruang kelas untuk pulang.
Jony dan Johan lantas pulang kerumah masing-masing dimana meraka adalah tetangga. Hafis tidak kuat untuk menahan rasa ingin buang air kecil lantas dia buang air kecil dihalaman sekolah dimana disitu ada sebuah pohon besar.
Johan: Jon aku buang air dulu ok, sudah kebelet banget nih! Jony: Ya udah. Cepetan buruan.
Nanti bisa telat nyampe rumah! Johan: Ok, nggak lama kok. Kemduian Jony melihat sesuatu dibawah pohon besar didekat halaman.
Jony: Apa sih itu? Kayaknya bukan barang berharga?! Tidak lama kemudian Johan menyusul Jony! Johan: Apa itu? Dompet siapaemang?
Dimana kamu jumpa? Kapan kamu jumpa? Jangan-jangan kamu nggak bener nih?! Jony: Ngaco ah kamu. Nanya yang bener dong. Aku nemu dompet ini, nggak tau siap pemiliknya orang belum ku buka. Johan: Ya udah cepetan dibuka!
Jony: Ya deh! Jony dan Johan: Wow. Banyak amat duitnya! Jony: Ada kartu identitasnya!
Johan: Bener, sepertinya KTP pemilik nih dompet. Jony: Rumah nih orang deket kok, balikin yuk! Johan: Ngapain juga mesti dibalikin orang kita nemu. Udah deh, mending kita bagi aja tuh uang.
Jony: Nggak mau ah, dosa tau. Johan: Ya siapa suruh dia jatuhin tuh dompet Jony: Kalo kamu maksa, ya udah yuk kita bagi dua. Lalu mereka berdua pulang.
Selang 2 jam kemudian Johan main kerumah Jony guna mengajak Jony bermain. Johan: Jony, Jony yuk pergi main! Nia: Eh kami Johan! Silahkan masuk! Jony lagi disuruh mamanya ngerjain pr dulu baru boleh main! Johan: Ok kak, Makasih.
Nia: Johan mau minum apa? Kakak buatkan! Johan: Nggak perlu kak, nggak usah.
Nia: Nggak boleh gitu dong Han. Ayo mau minum apa? Johan: Seadanya aja lah kak! Nia: Tunggu sebentar ya Lantas munculah mama Jony.
Wati: Eh nak Johan, udah lama? Johan: baru aja tante. Tante apa kabar? Mau ngajak Jony bermain ya? Johan: Iya tan. Tante Johan boleh nanya nggak?
Mau nanya apaan? Johan: Kok Jony ngerjain pr nya sekarang sih tante. Kan nanti malam juga bisa! Wati: Kalau nanti malam biasanya Jony cepetan boboknya Johan: Gitu ya tante.
Ya udah deh Johan tungguin aja Wati: Iya, ditunggu aja, bentar lagi juga udah selesai kok. Nia: Ini minumnya Han. Lekas diminum. Johan: Iya kak, makasih.
Nia: Mam, kan sekarang ada jadwal arisan? Wati: Ye elah, mama lupa. Ya udah deh lekas berangkat.
Jon, mama pergi dulu ya. Jony: Ya mam Tidak ama kemudian Johan: Jony kok lama amat ya, padahal kalau akau cepet banget ngerjain pr gituan doang Jony: Sorry Han, lama nunggu ya? Johan: Iya, udah lama nih, dari tadi nungguin kamu. Mereke berdua lantas duduk didepan rumah dan sedang membagi-bagikan uang hasil penemuan dompet dihalam sekolah tadi siang. Johan: Cepat, kok lama banget! Jony: Duitnya ada 200 ribu. Kamu 100 ribu, aku 100 ribu.
Tidak lama berselang Lukman datang kerumah Jony. (teman dekat kakaknya Jony) Lukman: Hi Jony/Johan.
Lagi pada ngapain? Biasanya kalian main diluar, tumben pada nongol disini. Han/Jon apa itu? Uang siapa kok banyak?
Johan: Ya uang kita dong kak, masa uang orang kita bawa. Lukman: Ah, nggak mungkin. Kalian kan masih kanak-kanak, masak punya uang sebanyak itu. Aku tanta kak Nia Ya. Jony: Sebenarnya ini bukan duit kita Mas, kita nemu dijalan. Lukman: Kok nggak dibalikin?
Jony: Aku udah mikir gitu Mas, tapi Johan yang ngotot ngajak ngebagi uang ini. Lukman: Coba Mas liat alamat pemiliknya Jony: Tadi maksud Jony mau balikin ke pemiliknya mas.
Tapi Johan melarang. Lukman: Nggak boleh gitu dong dik, itu namnya merampas hak orang lain sekalipun kalian nemu, karena yang bersangkutan kan membutuhkannya. Jony: Aku udah bilang ke Johan, tapi dianya masih ngotot Lukman: Ya udah deh, mendingan kalian balikin sekarang ke pemiliknya. Johan: maaf mas, aku emang salah.
Jony: Ayo kita balikik dompet ini! Mereka berdua lantas pergi kerumah pemilik dompet tersebut dengan maksud untuk mengembalikannya. Johan: Selamat sore. Johan: Maaf, ini betul rumahnya Rony? Rony: Betul, ada yang bisa dibantu? Kalian siapa ya? Jony: Kami berdua datang kesini dengan tujuan untuk mengembalikan dompet yang tadi siang kami temukan dihalaman sekolah.
Rony: Nemu dompet? Sebentar ya, saya lihat dulu.
Silahkan masuk! Rony masuk ke kamar dan mengecek dompet tesebut, sementara Jony dan Johan masih berada diruang tamu. Rony: Benar, ini memang dompet saya. Terimakasih banyak ya sudah mau mengembalikan dompet saya yang kalian temuakan. Kalian baik sekali Johan: Itu memang sudah menjadi kewajiban kami untuk mengembalikan sesuatu yang menjadi hak orang lain.
Jony: Benar Rony: Duuh. Terimakasih banyak ya Jony dan Johan: Sama-sama!
Contoh Dialog Drama 6 Orang - END Demikian contoh, semoga bermanfaat. Dan bagi Anda yang membutuhkan referensi naskah drama lainnya, berikut ini beberapa contoh naskah drama lainnya yang mungkin berguna bagi Anda;, dan. Akhir kata dari saya, sukses untuk pertunjukan teater drama Anda!
Comments are closed.
|
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |