Daftar koleksi ebook ptk www.saifedia.blogspot.co.id Berikut adalah koleksi Ebook Panduan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang sangat berguna bagi guru dan para mahasiswa kependidikan (calon guru) masa depan.
Hasil Belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intern (faktor yang ada dalam diri individu) maupun faktor eksternal (faktor yang ada di luar individu). Faktor intern dan ekstern yang dianggap besar peranannya dalam menentukan Hasil Belajar siswa dalam penelitian ini adalah Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran. Namun, kebenaran argument ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran secara simultan dan parsial terhadap Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MA AL Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005?, seberapa besar pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran secara simultan dan parsial terhadap Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MA AL Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005?
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran secara simultan dan parsial terhadap Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MA AL Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005?, mengetahui seberapa besar pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran secara simultan dan parsial terhadap Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MA AL Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 142 siswa. Pengambilan sample menggunakan teknik kluster random karena sample diambil dari kelas II A. Ada empat (4) variabel yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Kesiapan Belajar kelas II MA Al Asror, Motivasi Belajar kelas II MA Al Asror, Pengulangan Materi Pelajaran kelas II MA Al Asror dan Hasil Belajar kelas II MA Al Asror.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket dan dokumentasi yaitu nilai ulangan umum semester 2 mata pelajaran ekonomi. Metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, asumsi klasik dan analisis statistic. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh pelaksanaan Kesiapan Belajar termasuk kategori baik dengan persentase 77,52%, Motivasi Belajar termasuk kategori baik dengan persentase 77,76%, Pengulangan Materi Pelajaran termasuk kategori baik dengan persentase 76,95%. Uji asumsi klasik diperoleh berdistribusi normal, tidal terjadi multikolinieritas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresinya diperoleh Y = 50,879 + 0,209 X1 + 0,316 X2 + 0,195 X3, sehingga terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran terhadap Hasil Belajar siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005. Dari hasil uji F atau uji simultan diperoleh F hitung sebesar 31,597% sedangkan Ftabel sebesar 2,82 dengan demikian F hitung F tabel yang berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Sedangkan hasil pengujian secara parsial diperoleh t hitung pada taraf signifikan 5% untuk masing-masing variabel sebesar 2,376 untuk Kesiapan Belajar, 3,130 untuk Motivasi Belajar dan 2,322 untuk Pengulangan Materi Pelajaran dan itu berarti Ho ditolak dan menerima Ha.
Koefisien determinasi (R2 ) yang diperoleh adalah 66,1% sedangkan sisanya sebesar 33,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Besarnya kontribusi secara parsial masing-masing variabel bebas adalah 11,4% untuk Kesiapan Belajar, 18,2% untuk Motivasi Belajar dan 10,89% untuk Pengulangan Materi Pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pembhasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Pengulangan Materi Pelajaran terhadap Hasil Belajar Kelas II MA Al Asror Gunung Pati baik secara simultan maupun parsial. Besarnya pengaruh secara simultan yang diberikan oleh ketiga variabel adalah 11,4% untuk Kesiapan Belajar, 18,2% untuk Motivasi Belajar dan 10,89% untuk Pengulangan Materi Pelajaran. Saran sekolah lebih meningkatkan fasilitas perpustakaan agar terjadi keseimbangan antara jumlah buku dengan jumlah siswa sehingga siswa dapat memanfaatkan berbagai buku yang ada di perpustakaan yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka, pihak guru dalam mengajar hendaknya menggunakan media LKS, sehingga siswa dapat mempelajari materi pelajaran yang akan dipelajari di sekolah dan dapat digunakan untuk mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari dan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, pendekatan yang sesuai untuk dikembangkan adalah dengan menyajikan informasi geografis dalam berbagai alat peraga atau media pengajaran, seperti gambar, denah, peta, diagram dan media audio visual.
Siswa diharapkan mampu menerangkan gagasannya setelah melihat secara langsung melalui pengalaman belajar dengan melihat media pengajaran. Dengan demikian, dapat dipandang tepat apabila dalam pelaksanaan pembelajaran geografi menggunakan media VCD yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal atau guru enggan menggunakan media audio visual seperti VCD dalam mengajar. Salah satu hambatan dalam pembelajran akuntansi adalah bahwa siswa kurang tertarik pada akuntansi, karena banyak siswa mengalami kesulitan bila menghadapi soal-soal akuntansi sehingga dapat mengakibatkan prestasi belajar akuntansi rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar akuntansi menjadi faktor penting agar akuntansi menjadi pelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru, siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja ilmu atau info dari guru.
Metode Resitasi adalah suatu cara belajar mengajar dimana guru dan siswa merencanakan bersama-sama suatu soal, problem atau kegiatan yang harus diselesaikan siswa dalam waktu tertentu. Sedangkan salah satu bentuk pengajaran matematika di luar kelas yaitu dengan penyelesaian tugas di lapangan, berupa kegiatan matematika yang dilaksanakan bukan di laboratorium belaka tetapi lebih luas yang memanfaatkan alam terbuka dan lingkungan sekitar. Kemampuan awal pada siswa juga merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Hal ini disebabkan karena materi pelajaran yang ada disusun secara terstruktur, artinya materi pelajaran disusun untuk kelas yang berada di atasnya. Sebelum sampel diberi perlakuan (kelas eksperimen dengan metode resitasi dan kelas kontrol dengan metode ekspositori) diperlukan analisis data terlebih dahulu yaitu data kemampuan awal siswa yang diperoleh dari nilai UAS semester I. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh asumsi bahwa kelas sampel yang dipilih berawal dari kemampuan awal yang sama (kemampuan awal tidak berbeda secara signifikan) sehingga setelah diberi perlakuan terjadi perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kontrol hal ini disebabkan karena penggunaan metode resitasi pada kelas eksperimen (Metode resitasi dengan menggunakan LKS mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa daripada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori). Pada umumnya sumber belajar diartikan secara sempit oleh guru, yaitu hanya terbatas pada buku-buku pelajaran.
Hal ini dapat dilihat pada penyusunan perencanaan pengajaran, yang dicantumkan sebagai sumber belajar kebanyakan hanya buku pelajaran saja, sumber-sumber belajar yang lain kurang dioptimalkan penggunaannya sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Begitu juga pada pengajaran matematika halaman perhalaman sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku paket dan kurang mengoptimalkan pengajaran matematika di luar kelas di mana pendidikan tidak hanya berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga berorientasi pada cara anak didik dapat belajar dari lingkungan, pengalaman dan kehebatan orang lain, kekayaan dan luasnya hamparan alam sehingga mereka bisa mengembangkan sikap kreatif dan daya pikir imaginatif.
PDFtk is a simple tool for doing everyday things with PDF documents. It comes in three flavors: PDFtk Free, PDFtk Pro, and our original command-line tool. PDF tk PDFtk Free is our friendly graphical tool for quickly merging and splitting PDF documents and pages. It is free to use for as long as you like. Power Users: PDFtk Free comes with our command-line tool,.
So you get both the GUI and the command-line interface to PDFtk! Now available for Windows XP, Vista, Windows 7 and Windows 8. Download the installer now.
Comments are closed.
|
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |